Skip to main content

Instalasi scanner

Sebelum dapat digunakan, scanner harus terlebih dahulu di kenalkan ke
komputer kita dengan cara menginstallkan drivernya.Scaner yang digunakan
pada kegiatan belajar ini sebagai contoh mengunakan epson canoscanlite 25
Berikut ini adalah langkah-langkah menginstal Scanner tersebut:
a) Saat scanner menyala dan sudah di hubungkan dengan komputer
maka komputer mendeteksi ada device baru apabila dalam driver
box windows ada driver yang sesuai maka akan otomatis
mengenali type dan jenis scanner.Apabila tidak terdeteksi maka
instalasi dilakukan dengan cara manual mengunakan cd driver
dan aplikasi bawaan scanner yang akan kita install atau apabila
tidak ada cd drivernya bisa download pada website pembuat
scanner.
b) Masukkan cd ke cdrom pilih install the Software automatically
(Recommended), atau langsung jalankan (klik) file setup yang
terdapat pada CD installer scanner tersebut.
c) Proses install akan berjalan secara otomatis, namun dalam
tahapan tertentu kita diminta untuk mengisi nama user dan
organisasi. Dan pada Lecense Agreement pastikan kita
menjawab dengan I Agree atau I Accept, yang artinya kita setuju
untuk menginstal scanner tersebut.
d) Setiap software akan di installkan satu – persatu oleh sistem
secara berurutan, sesua dengan urutan yang terdapat pada
interface awal dari file setup, dimulai dari driver instalernya,
selanjutnya software scan gear untuk mengelola job dari instaler
dan software –software lain untuk pengelolaan proses dan hasil
scanning, misalkan PhotoStudio ataupin OmniPage untuk
scanning dengan metode OCR.

Setelah seluruh software yang dipilih selesai di instal, maka klik tombol
Finish, yang menandakan kalau proses Instalasinya sudah
berhasil.Pengujian bisa dilakukan lewat software CanoScan toolbox yang
telah terinstal,yang didalamnya terdapat aplikasi copy scan dan setting
scanner.Setiap scanner memiliki program aplikasi yang berbeda
tergantung pabikan yang membuatnya.

Comments

Popular posts from this blog

Metode perencanaan LAN

Sekarang kita akan membahas bagaimana merencanakan suatu LAN yang baik. Tujuan utamanya untuk merancang LAN yang memenuhi kebutuhan pengguna saat ini dan dapat dikembangkan di masa yang akan datang sejalan dengan peningkatan kebutuhan jaringan yang lebih besar. Desain sebuah LAN meliputi perencanaan secara fisik dan logic . Perencanaan fisik meliputi media yang digunakan bersama dan infrastruktur LAN yakni pengkabelan sebagai jalur fisik komunikasi setiap devais jaringan. Infrastruktur yang dirancang dengan baik cukup fleksibel untuk memenuhi kebutuhan sekarang dan masa datang. Metode perencanaan LAN meliputi :  Seorang administrator network yang bertanggung jawab terhadap jaringan.  Pengalokasian IP address dengan subnetting.  Peta letak komputer dari LAN dan topologi yang hendak kita gunakan.  Persiapan fisik yang meliputi pengkabelan dan peralatan lainnya. Di ant...

Elemen Desain Grafis, Prinsip Desain Grafis, Tipografi, Foto dan Ilustrasi

Elemen-elemen desain grafis 1. Garis (Line) Sebuah garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang lain sehingga bisa berbentuk gambar garis lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi desain. 2. Bentuk (Shape) Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar. Bentuk dasar yang dikenal orang adalah kotak (rectangle), lingkaran (circle), dan segitiga (triangle). Sementara pada kategori sifatnya, bentuk dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu: 2.1) Huruf (Character) : yang direpresentasikan dalam bentuk visual yang dapat digunakan untuk membentuk tulisan sebagai wakil dari bahasa verbal dengan bentuk visual langsung, seperti A, B, C, dsb. 2.2) Simbol (Symbol) : yang direpresentasikan dalam bentuk visual yang mewakili bentuk benda secara sederhana dan dapat dipahami secara umum sebagai simbol atau lambang untuk menggambarkan suatu bentuk benda nyata, misalnya gamb...

Fungsi naskah dalam presentasi video

Dalam membuat presentasi video naskah berfungsi sebagai: 1. dasar penentuan kostum; 2. dasar penentuan pemeran; 3. dasar penghitungan anggaran; 4. dasar penentuan lokasi/dekorasi; 5. dasar pedoman pengambilan gambar/shooting; 6. pedoman utama dalam pelaksanaan produksi; 7. dasar penentuan peralatan yang akan dipergunakan; 8. dasar penentuan kerabat kerja yang diperlukan; 9. Dan-lain yang terkait dengan proses produksi.